Bersatu seikat Beswan Djarum. kita
semua bergandengan tangan
Membuka hati, membuka harapan, bawa
citra harum…
Tatap masa depan kita, yang penuh
tantangan dengan keberanian
Janganlah ragu, janganlah bimbang,
singkirkanlah segala rintangan…
Lantunan hymne Beswan Djarum yang
bergema di auditorium PRPP Semarang pada Nation Building Beswan Djarum angkatan
28, menggelitik memoriku saat setahun yang lalu aku berada persis di tempat
yang sama. Tepat setahun yang lalu aku resmi bergabung menjadi keluarga Beswan Djarum
angkatan 27. Tahun ini, aku beruntung dapat menjadi salah satu Beswan yang
dipilih untuk menjadi panitia Nation Building angkatan 28. Sebanyak 504
penerima beasiswa plus Djarum Foundation atau biasa disebut Beswan Djarum,
berkumpul bersama untuk bersilahturahmi dan saling mengenal.
Menjadi seorang Beswan Djarum,
merupakan salah satu hal yang terdapat dalam daftar impianku. Beasiswa Djarum
Plus ini adalah beasiswa pertama yang aku ikuti dan satu-satunya yang aku
inginkan. Beasiswa ini bukan beasiswa biasa yang hanya memberikan bantuan
finansial saja, tetapi lebih dari itu aku mendapatkan pengalaman berharga,
pelatihan bermanfaat, kesempatan emas, teman yang banyak dan sebuah keluarga
baru.
Seleksi Beswan Djarum diawali dengan
pengumpulan berkas pendaftaran kemudian disaring melalui tes psikotest, Focus
Group Discussion dan juga wawancara. Tidak seperti beasiswa lain yang mensyaratkan
surat keterangan tidak mampu, seleksi Beswan Djarum ini lebih menitikberatkan
pada prestasi, keaktifan berorganisasi, pribadi dan karakter yang kuat.
Beberapa minggu setelah menjalani rangkaian seleksi tes, aku ditelpon oleh staf
dari Djarum yang menyatakan aku lolos. Tak terbayangkan betapa senangnya aku
saat itu, akhirnya apa yang aku inginkan dikabulkan oleh Tuhan. Ternyata ada 15
orang dari IPB yang diterima sebagai Beswan Djarum angkatan 27. Beberapa dari
kami sudah saling mengenal dengan baik satu sama lain.
Dalam mendapatkan uang bulanan, beasiswa
lain biasanya mentransfer uang bulanan ke rekening mahasiswa. Tidak begitu
halnya dengan Djarum, kita harus datang langsung ke kantor regional untuk
mengambil uang bulanan secara cash. Hal ini dimaksudkan untuk tetap menjalin
hubungan baik dan komunikasi antar instansi dan penerima beasiswa.
Kisah
sebagai Beswan Djarum diawali dengan Nation Building tahun lalu. Saat dimana
kami seluruh Beswan se-Indonesia dikumpulkan selama 5 hari di Semarang. Disana
kami berlatih untuk sebuah pertunjukan di malam puncak peresmian Beswan Djarum.
Malam puncak ini akan dihadiri oleh seluruh rektor undangan dan petinggi dari
Djarum. Malam puncak Dharma Puruhita ini juga dimeriahkan dengan beberapa artis
dan selebritis untuk menghibur para Beswan. Kami dilatih oleh para pelatih
professional, baik latihan teater, menari, juga choir. Selain latihan penampilan,
di nation building juga diadakan Talkshow Kenegaraan, dimana kaum muda
dibangkitkan rasa nasionalisme dan pengabdian untuk negara. Kami juga
dikejutkan dengan hiburan bintang tamu yaitu Ari Lasso. Kami juga diajak
cultural visit ke Kudus. Kudus adalah kota asal terlahirnya Djarum. Disana kami
berkunjung ke pabrik rokok kretek Djarum, instalasi pengolahan air limbah,
Pusat Pembibitan Tanaman Djarum Bakti Lingkungan, Menara Kudus. Kemudian di GOR
Bulutangkis Djarum Bakti Olahraga, kami melakukan kegiatan membatik bersama
seluruh Beswan Djarum.
Kegiatan
pelatihan selanjutnya bagi Beswan Djarum yaitu Character Building. Selama 3
hari kami dilatih dengan kegiatan outbond di hutan daerah Cikole, Lembang. Kami
tidur bersama di sebuah barak dengan menggunakan sleeping bag. Seluruh
peralatan elektronik disita selama kegiatan. Aktifitas outbond yang harus kami
jalani tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, tapi juga mental serta kerjasama
dan kekompakan tim. Waktu Character building ini juga pertama kalinya aku
merasakan bermain paint ball, ternyata cukup sakit juga kalau terkena pelurunya
sampai menimbulkan bekas memar. Hal yang menarik saat Character Building yaitu
Caraka Malam. Di tengah kegelapan hutan, kami berjalan sendiri-sendiri dengan tidak
boleh membawa senter ataupun lilin. Kami harus menyusuri trayek hanya berbekal
berpegangan pada tali raffia yang terbentang sepanjang perjalanan. Dalam
perjalanan kami menemui beberapa pos yang menguji beberapa indra seperti
penglihatan, rabaan, dan penciuman. Di tengah jalan, kami dikagetkan dengan
kemunculan ‘makhluk-makhluk’ menyeramkan yang telah disiapkan. Kami juga harus
membawa sebuah pesan hingga pos terakhir. Kegiatan caraka malam ini amat
berkesan bagiku, apalagi aku menjadi orang pertama yang memulai tantangan ini.
“Beswan
Djarum anti kelaparan!” Itulah slogan yang diberikan para Beswan karena tiap
kegiatan kami selalu dimanjakan dengan makanan yang melimpah, juga penginapan
terbaik di hotel bintang 4. Kegiatan pengembangan diri selanjutnya yaitu Leadership
Development. Pada kegiatan ini, kami mendapatkan pelatihan kepribadian,
menulis, public speaking, presentasi, dan kepemimpinan. Pada hari kedua
pelatihan diadakan lomba presentasi. Tiap kelompok harus memilih satu daerah
tertinggal di Indonesia dan membuat rencana pengembangan daerah tersebut.
Kelompokku berhasil memenangkan lomba tersebut dengan mengusung Kabupaten Bima
sebagai kawasan Agroeduwisata. Di akhir kegiatan juga dilaksanakan lomba debat
untuk mengasah kemampuan analisis dan berpikir kritis para mahasiswa.
Selain
Pelatihan-pelatihan tersebut, Djarum juga membuka banyak kesempatan bagi para
Beswan seperti lomba blog dengan hadiah wisata ke Raja Ampat serta Pulau
Komodo. Ada pula writing competition, dengan membuat karya tulis yang inovatif
dan dapat menjawab permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan total hadiah
puluhan juta rupiah. Salah satu kesempatan emas yang ditawarkan Djarum yaitu
menjadi delegasi untuk Harvard National Model United Nation 2013 di Boston,
USA. Kegiatan ini merupakan event yang sangat bergengsi, dimana kita menjadi
delegasi sebuah negara dan kemudian melakukan simulasi sidang PBB dengan
membahas beberapa topik actual dan berusaha membuat resolusi terhadap
permasalahan tersebut. Aku mencoba ikut mendaftarkan diri dengan mengirimkan
sebuah essay dan persyaratan lainnya yaitu nilai TOEFL minimal 550. Setelah
berbulan-bulan menunggu dengan harap-harap cemas akhirnya doaku kembali
dikabulkan Tuhan. Aku berhasil lolos seleksi tersebut dan menjadi delegasi
Djarum untuk HNMUN 2013 bersama dengan 8 orang Beswan lainnya. Semua biaya
perjalanan dan pengeluaran untuk HNMUN akan ditanggung oleh Djarum dan bahkan
kami dapat extend satu minggu untuk kemudian memanfaatkan waktu untuk berwisata
di USA. Kini kami ber-9 masih dalam tahap persiapan dan semoga semua berjalan
dengan lancar.
Terkadang
ada yang sinis mengatakan bahwa beasiswa Dajrum Plus berasal dari hasil
penjualan rokok, tapi menurutku daripada uang tersebut digunakan untuk hal yang
tidak bermanfaat, jauh lebih baik uang tersebut digunakan untuk menyokong
pendidikan Indonesia seperti yang dilakukan Djarum Bakti Pendidikan ini. Anugerah
yang Tuhan berikan melalui Beasiswa Djarum Plus ini mungkin tak dapat
diungkapkan semua dengan kata-kata. Yang jelas aku sangat bersyukur dapat
menjadi bagian keluarga besar Beswan yang memiliki jalinan persahabatan dan
ikatan kekeluargaan yang amat kuat.
Beswan Djarum, Come join us! :D
www.djarumbeasiswaplus.org
0 comments:
Post a Comment