Monday, August 25, 2014

Beswan Djarum, come join us!

Bersatu seikat Beswan Djarum. kita semua bergandengan tangan
Membuka hati, membuka harapan, bawa citra harum…
Tatap masa depan kita, yang penuh tantangan dengan keberanian
Janganlah ragu, janganlah bimbang, singkirkanlah segala rintangan…

Lantunan hymne Beswan Djarum yang bergema di auditorium PRPP Semarang pada Nation Building Beswan Djarum angkatan 28, menggelitik memoriku saat setahun yang lalu aku berada persis di tempat yang sama. Tepat setahun yang lalu aku resmi bergabung menjadi keluarga Beswan Djarum angkatan 27. Tahun ini, aku beruntung dapat menjadi salah satu Beswan yang dipilih untuk menjadi panitia Nation Building angkatan 28. Sebanyak 504 penerima beasiswa plus Djarum Foundation atau biasa disebut Beswan Djarum, berkumpul bersama untuk bersilahturahmi dan saling mengenal.

Menjadi seorang Beswan Djarum, merupakan salah satu hal yang terdapat dalam daftar impianku. Beasiswa Djarum Plus ini adalah beasiswa pertama yang aku ikuti dan satu-satunya yang aku inginkan. Beasiswa ini bukan beasiswa biasa yang hanya memberikan bantuan finansial saja, tetapi lebih dari itu aku mendapatkan pengalaman berharga, pelatihan bermanfaat, kesempatan emas, teman yang banyak dan sebuah keluarga baru.

Seleksi Beswan Djarum diawali dengan pengumpulan berkas pendaftaran kemudian disaring melalui tes psikotest, Focus Group Discussion dan juga wawancara. Tidak seperti beasiswa lain yang mensyaratkan surat keterangan tidak mampu, seleksi Beswan Djarum ini lebih menitikberatkan pada prestasi, keaktifan berorganisasi, pribadi dan karakter yang kuat. Beberapa minggu setelah menjalani rangkaian seleksi tes, aku ditelpon oleh staf dari Djarum yang menyatakan aku lolos. Tak terbayangkan betapa senangnya aku saat itu, akhirnya apa yang aku inginkan dikabulkan oleh Tuhan. Ternyata ada 15 orang dari IPB yang diterima sebagai Beswan Djarum angkatan 27. Beberapa dari kami sudah saling mengenal dengan baik satu sama lain.

Dalam mendapatkan uang bulanan, beasiswa lain biasanya mentransfer uang bulanan ke rekening mahasiswa. Tidak begitu halnya dengan Djarum, kita harus datang langsung ke kantor regional untuk mengambil uang bulanan secara cash. Hal ini dimaksudkan untuk tetap menjalin hubungan baik dan komunikasi antar instansi dan penerima beasiswa.

                Kisah sebagai Beswan Djarum diawali dengan Nation Building tahun lalu. Saat dimana kami seluruh Beswan se-Indonesia dikumpulkan selama 5 hari di Semarang. Disana kami berlatih untuk sebuah pertunjukan di malam puncak peresmian Beswan Djarum. Malam puncak ini akan dihadiri oleh seluruh rektor undangan dan petinggi dari Djarum. Malam puncak Dharma Puruhita ini juga dimeriahkan dengan beberapa artis dan selebritis untuk menghibur para Beswan. Kami dilatih oleh para pelatih professional, baik latihan teater, menari, juga choir. Selain latihan penampilan, di nation building juga diadakan Talkshow Kenegaraan, dimana kaum muda dibangkitkan rasa nasionalisme dan pengabdian untuk negara. Kami juga dikejutkan dengan hiburan bintang tamu yaitu Ari Lasso. Kami juga diajak cultural visit ke Kudus. Kudus adalah kota asal terlahirnya Djarum. Disana kami berkunjung ke pabrik rokok kretek Djarum, instalasi pengolahan air limbah, Pusat Pembibitan Tanaman Djarum Bakti Lingkungan, Menara Kudus. Kemudian di GOR Bulutangkis Djarum Bakti Olahraga, kami melakukan kegiatan membatik bersama seluruh Beswan Djarum.

                Kegiatan pelatihan selanjutnya bagi Beswan Djarum yaitu Character Building. Selama 3 hari kami dilatih dengan kegiatan outbond di hutan daerah Cikole, Lembang. Kami tidur bersama di sebuah barak dengan menggunakan sleeping bag. Seluruh peralatan elektronik disita selama kegiatan. Aktifitas outbond yang harus kami jalani tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, tapi juga mental serta kerjasama dan kekompakan tim. Waktu Character building ini juga pertama kalinya aku merasakan bermain paint ball, ternyata cukup sakit juga kalau terkena pelurunya sampai menimbulkan bekas memar. Hal yang menarik saat Character Building yaitu Caraka Malam. Di tengah kegelapan hutan, kami berjalan sendiri-sendiri dengan tidak boleh membawa senter ataupun lilin. Kami harus menyusuri trayek hanya berbekal berpegangan pada tali raffia yang terbentang sepanjang perjalanan. Dalam perjalanan kami menemui beberapa pos yang menguji beberapa indra seperti penglihatan, rabaan, dan penciuman. Di tengah jalan, kami dikagetkan dengan kemunculan ‘makhluk-makhluk’ menyeramkan yang telah disiapkan. Kami juga harus membawa sebuah pesan hingga pos terakhir. Kegiatan caraka malam ini amat berkesan bagiku, apalagi aku menjadi orang pertama yang memulai tantangan ini.

                “Beswan Djarum anti kelaparan!” Itulah slogan yang diberikan para Beswan karena tiap kegiatan kami selalu dimanjakan dengan makanan yang melimpah, juga penginapan terbaik di hotel bintang 4. Kegiatan pengembangan diri selanjutnya yaitu Leadership Development. Pada kegiatan ini, kami mendapatkan pelatihan kepribadian, menulis, public speaking, presentasi, dan kepemimpinan. Pada hari kedua pelatihan diadakan lomba presentasi. Tiap kelompok harus memilih satu daerah tertinggal di Indonesia dan membuat rencana pengembangan daerah tersebut. Kelompokku berhasil memenangkan lomba tersebut dengan mengusung Kabupaten Bima sebagai kawasan Agroeduwisata. Di akhir kegiatan juga dilaksanakan lomba debat untuk mengasah kemampuan analisis dan berpikir kritis para mahasiswa.

                Selain Pelatihan-pelatihan tersebut, Djarum juga membuka banyak kesempatan bagi para Beswan seperti lomba blog dengan hadiah wisata ke Raja Ampat serta Pulau Komodo. Ada pula writing competition, dengan membuat karya tulis yang inovatif dan dapat menjawab permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan total hadiah puluhan juta rupiah. Salah satu kesempatan emas yang ditawarkan Djarum yaitu menjadi delegasi untuk Harvard National Model United Nation 2013 di Boston, USA. Kegiatan ini merupakan event yang sangat bergengsi, dimana kita menjadi delegasi sebuah negara dan kemudian melakukan simulasi sidang PBB dengan membahas beberapa topik actual dan berusaha membuat resolusi terhadap permasalahan tersebut. Aku mencoba ikut mendaftarkan diri dengan mengirimkan sebuah essay dan persyaratan lainnya yaitu nilai TOEFL minimal 550. Setelah berbulan-bulan menunggu dengan harap-harap cemas akhirnya doaku kembali dikabulkan Tuhan. Aku berhasil lolos seleksi tersebut dan menjadi delegasi Djarum untuk HNMUN 2013 bersama dengan 8 orang Beswan lainnya. Semua biaya perjalanan dan pengeluaran untuk HNMUN akan ditanggung oleh Djarum dan bahkan kami dapat extend satu minggu untuk kemudian memanfaatkan waktu untuk berwisata di USA. Kini kami ber-9 masih dalam tahap persiapan dan semoga semua berjalan dengan lancar.

                Terkadang ada yang sinis mengatakan bahwa beasiswa Dajrum Plus berasal dari hasil penjualan rokok, tapi menurutku daripada uang tersebut digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat, jauh lebih baik uang tersebut digunakan untuk menyokong pendidikan Indonesia seperti yang dilakukan Djarum Bakti Pendidikan ini. Anugerah yang Tuhan berikan melalui Beasiswa Djarum Plus ini mungkin tak dapat diungkapkan semua dengan kata-kata. Yang jelas aku sangat bersyukur dapat menjadi bagian keluarga besar Beswan yang memiliki jalinan persahabatan dan ikatan kekeluargaan yang amat kuat.

Beswan Djarum, Come join us! :D

www.djarumbeasiswaplus.org

0 comments:

Post a Comment

 
Blog Template by Delicious Design Studio